Dalam proses pembuatan gula membutuhkan sumber daya seperti material, energi, tenaga kerja, informasi serta mesin dan peralatan yang terkoordinasi. Peran utama sumber daya mesin dan peralatan yaitu membantu proses produksi sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas khususnya pada proses penggilingan di pabrik gula dalam mencapai target produksi. Proses penggilingan merupakan faktor terpenting dalam penentuan efisiensi proses produksi karena menunjukkan banyaknya nira dalam tebu yang terekstraksi untuk diproses menjadi gula pasir. Kondisi proses penggilingan yang efisien ditunjukkan dengan makin banyak nira yang terekstraksi maka makin banyak pula gula pasir yang diproduksi. Proses produksi sangat dipengaruhi oleh sumber daya mesin dan peralatan yang berperan vital sebagai fasilitator terselenggaranya proses pengolahan. Oleh karena itu keandalan dari mesin dan peralatan harus terjaga dengan baik, terutama mesin dan peralatan pada stasiun giling. Menurut Hajek (1988), yang erat hubungannya dengan parameter keandalan adalah faktor pemeliharaan/perawatan, ketersediaan, dan keefektifan.
Produksi gula khususnya gula pasir pada pabrik-pabrik gula di Indonesia menggunakan tanaman tebu sebagai bahan baku. Garis besar proses pembuatan gula mulai dari bahan baku tebu sampai menjadi gula kristal terdiri dari lima tahapan proses, yaitu :
- Proses pemerahan tebu menjadi nira di bagian / Stasiun Gilingan ( Mill Station ).
- Proses pengendapan kotoran dari nira di Stasiun Pemurnian ( Purification Station ).
- Proses pemekatan nira encer menjadi nira jernih di Stasiun Penguapan ( Evaporation Station ).
- Proses Kristalisasi gula di Stasiun Masakan ( Boiling Station ).
- Proses Pemisahan kristal gula dari tetes di Stasiun Puteran ( Cetrifuge Station )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar